Biasanya sepulang sekolah Ovi langsung cabut
tapi siang ini dia masih betah di sekolah kaVia habis ini dia ngikutin ekskul
basket. Kira-kira 2 jam lebih latihan basket ini dan Ovi terpaksa pulang sore
demi kesenangannya terhadap basket.
“ Ovi pulang Ma!”teriaknya. Ternyata ngga’
ada orang di rumah hanya ada bi Ija pembantu Ovi. “ Non, ibu ama bapak lagi ke
kondangan, habis…Non pulangnya sore jadi ditinggal dech “, terang bi Ija. Ovi
langsung pergi ke kamar pengen cepat-cepat mandi kaVia udah gerah habis latihan
tadi. Selanjutnya tidur dech!
“ Vi, kamu udah tidur apa belum? Nih papa sama mama udah datang “ teriak
mama Ovi. “ Mungkin dia sudah tidur ma, ini kan udah malam apalagi dia habis latihan
basket di sekolah “ bela papa. Akhirnya, papa dan mama Ovi pergi tidur. “ Lagu
My Heartnya Irwansyah terdengar !!!” bunyi ponsel Ovi. “ Siapa sich ? ganggu
orang tidur aja lagian udah pukul 23.37 WIB “ keluh Ovi. Ternyata ada SMS dari
nomor yang tidak dikenalnya. “ Allow cewek…boleh kenalan ngga’? kata temenku
kamu anaknya asyik dan enak kalau diajak ngobrol, so boleh ngga’ aku ngelamar
jadi temen kamu ? Balasnya besok aja sambil dipikir-pikir dulu gitzu…”.
Ovi orangnya ngga’ sabaran jadinya ya
langsung dibalas SMS misterius itu. Setelah itu, dia membalas SMS dari Ovi. “
Yee…kok dibalas sekarang sech…aku kan
mintanya besok. Aku anak Bali ( Balitar
maksudnya, he…he…). Kok jam segini belum tidur, nunggu final liga champion
ya…!”. Walaupun ngantuk Ovi sempat tertawa dengan SMS itu.
“ Bila kita mencintai yang lain….!!!”
Pagi-pagi udah bunyi lagi Hp Ovi. “ Vi, bangun udah siang! Anak cewek kok
bangunnya siang sich!!ejek mama. “ Pagi Ma! Gimana kondangannya, seru ngga’
?”sambung Ovi. Ovi selalu jail sama mamanya apalagi Ovi tahu kalau mamanya
paling ngga’ suka pergi ke kondangan. “ Udah dech mandi sana!” perintah mama. “ Barangkali Mama bisa
ketemu ama Tom Cruise, jadi kan
seru!!” Ovi langsung pergi ke kamar mandi tanpa memperdulikan mamanya dan
ponsel Ovi yang dari tadi bunyi. Setelah
mandi Ovi baru dech membaca SMS yang masuk. Ternyata dari anak yang tadi malam
SMS Ovi. Dia nanyain lamarannya kemaVi. Akhirnya dengan ramah Ovi SMS dia dan
menerima lamaran dia untuk jadi temennya. “ Namaku Rudy, aku kuliah di ITN
Malang jurusan teknik sipil, dan temenku…” Dia ngga’ ngasih tahu ke Ovi siapa
temennya tapi Ovi sudah bisa menebak siapa temennya itu kaVia temen
satu-satunya yang ada di ITN hanyalah Ade.Setelah hari itu Ovi sama Rudy setiap
hari SMSan terus. Apalagi si Rudy anaknya lucu banget. Tiga hari kemudian…
Ovi Sms Rudy duluan habis si Rudy dari kemaVi
belum SMS Ovi. “ Hai, lagi ngapaen??by the way, kamu punya adek apa ngga’
?”.Rudy balas SMS Ovi, “ Aku lagi maen game di komputer. Aku ngga’ punya adek.
Emang kenapa? Kamu mau jadi adekku ?”. Ovi seneng sekali dengan tawaran Rudy kaVia
selama ini Ovi kesepian ngga’ punya saudara. “ Ya, aku mau soalnya di sini aku
ngga’ punya saudara. Tapi… apa kamu mau jadi kakak Ovi ??”. “ Mau banget… aku
juga ngga’ punya saudara. Senangnya hatiku punya adek. Ya udah dek, aku mau
kuliah dulu. Daa adek… !!! ”.
Setelah hari itu hidup ovi jadi lebih
bersemangat kaVia ada seorang kakak yang senantiasa perhatian padanya. Setiap
hari bisa SMS tapi saying ngga’ bisa ketemu soalnya Ovi sedang sibuk mau ujian dengan
sekolahnya begitu juga dengan Kak Rudy ngga’ bisa ketemu sama Ovi kalau hari
minggu. Bingung dech !!!. Akhirnya mereka ambil keputusan, kalau sudah waktunya
pasti bisa ketemu. Sebulan kemudian…..
Ovi hari ini menerima rapor kenaikan kelas. “
Syukur dech, kamu bisa masuk sepuluh besar di kelasmu “ sahut mama. Besok,
sekolah Ovi libur kenaikan kelas selama tiga minggu. “ Lagu My Heart terdengar
itu artinya ponsel Ovi ada yang ngehubungi. Ada SMS, “ Hai Dek !!! Lagi ngapain ? kamu
udah liburan apa belum ? Soalnya kakak mau ngajak kamu ketemuan, gimana mau
ngga’ ? “.Ovi terkejut sekali kaVia dia ada janji sama kak Rudy. Dia belum
minta ijin ke mama.
“ Ma, besok aku mau jalan-jalan ke Malang ya ?? “ pinta Ovi.
“ Ngga’ boleh, kamu kan
udah janji mau ke rumah nenek. Sudah lama kamu ngga’ berkunjung kesana pasti
nenek sudah kangen sama kamu “ jawab mama. “ Ayolah Ma, sehari aja habis itu
aku langsung pergi ke rumah nenek “ Vigek Ovi. Meskipun gitu mama Ovi tetep aja
ngga’ ngijinin dia pergi kaVia mamanya khawatir kalau dia pergi sendirian. Ovi
langsung pergi ke kamar dengan wajah cemberut. “ Bruuk…!! “ keras sekali bunyi
bantingan pintu kamar Ovi.
Satu pesan diterima itu kalimat yang tertera
saat ini di layar ponsel Ovi. Ternyata kak Rudy, “ Dek, gimana besok jadi apa
ngga’ ? Oh ya dek, tadi mamaku seneng sekali ketika aku kasih tahu kalau aku
sekarang udah punya adek cewek soalnya dari dulu mamaku pengen sekali punya
satu anak lagi yaitu cewek “. Dengan berat hati Ovi membalas SMS dari kak Rudy
sebenarnya Ovi ngga’ mau ngecewain kak Rudy. “ Sorry ya kak, besok kita ngga’
bisa ketemu soalnya mamaku ngga’ ngijinin aku pergi “.
“ Kak, kamu ada dimana ? Aku udah ada di
Blitar nech “ tanya Ovi yang sedang telepon kak Rudy. “ Kamu pake baju warna
biru ya dek ? “. “ Lho kamu kok tahu kak ?”. “ KemaVi kamu kan bilang sama aku, ya udah kamu sekarang
balik badan dan aku ada di….”. “ Kamu Kak Rudy ya ?” tanya Ovi. “ Ya ini aku
dek”. “ Cakep banget…., ngga’ sia-sia aku datang jauh-jauh dari Surabaya ke Blitar.
Selanjutnya mereka pergi jalan-jaln keliling kota Blitar sambil nyari makan siang. Setelah
makan siang mereka menuju ke rumah Rudy kaVia mama sama papanya juga ingin
ketemu dengan Ovi.
“ Ma, Rudy sudah datang ni sama Ovi !!! “.
Mama kak Rudy menyambut Ovi dengan gembira bahkan papanya juga. “ Sama persis
dengan yang diceritakan oleh Rudy “ sahut papa kak Rudy. Suasana di rumah Rudy
sore itu begitu menyenangkan jadi betah Ovi tinggal lebih lama lagi di sana. Tapi sayang Ovi
harus pulang sebelum makan malam padahal mamanya kak Rudy udah nyiapin makan
malam khusus buat dia. “ Tante, Ovi harus pamit sekarang soalnya Ovi sudah
ditunggu di rumah “ ijin Ovi. Sebenarnya berat sekali buat mamanya kak Rudy
tapi akhirnya…. “ Ya sudah, tapi kapan-kapan kamu harus maen kesini lagi ya. Oh
ya ini ada bekal untuk di perjalanan, kamu kan belum makan malam “. “ Makasih banyak ya
Tante dan Om “ kata Ovi.
Kemudian Ovi balik dengan diantar oleh Kak
Rudy kaVia sudah malam. Satu jam kemudian mereka tiba di rumah nenek Ovi, kaVia
Ovi sudah janji kerumah nenek. “Ovi ………!!!! “ teriak Mama. “Ovi kamu itu gimana
sich udah siang kok belum bangun “ omel mama. “ Ada apa sich Ma, kok teriak-teriak gitu ?”
tanya Ovi. “ Itu di luar ada si Vina yang sudah setengah jam nunggu kamu “
jelas mama. Tiga minggu kemudian……
“ Ma, Ovi berangkat !!! “. Pagi ini Ovi
kesiangan bangunnya jadi agak terburu-buru. Padahal hari pertama masuk sekolah
itu sangat menyenangkan tapi malah gini. Ovi masuk ke kelas 3 IPA3, itu kelas Ovi
yang baru. “ Hai Vin, gimana kabarnya ? Liburan kemana aja kamu ? “ sapa Ovi. “
Seru pokoknya “ jawab Vina. “ Vin..Vin itu siapa yak ok cakep banget lagian
kayak wajah baru gitu “ kata Ovi. “ Oh itu ya, namanya Ivan anak baru pindahan
dari Malang dan
sekarang di kelas kita “ jawab Vina. “ Oh ya, satu pertanyaan lagi, apa dia
pemaen basket ? “. “ Kamu kok tahu sich Vi, belajar jadi dukun dimana ? “.
Selama seminggu ini Ovi selalu memperhatikan
si Ivan yang selalu maen basket di lapangan. Dan siang itu…. “ Van sini !! “
teriak Vina. Kemudian mereka bicara sedikit dan tak lama kemudian mereka
berjalan menuju Ovi. Vina langsung mengenalkan Ivan pada si Ovi. Kemudian, Ivan
mengulurkan tangannya, dengan terkejut Ovi juga membalas uluran tangannya. Jadi
dech teman. Setelah kejadian itu, mereka semakin akrab kaVia banyak kesamaan
diantara mereka apalagi kalau bukan basket. Seminggu kemudian……
“Vi,
pulang sekolah kita ngerjakan tugas kelompok di rumahku, kamu ngga’ ada acara kan ? “ tanya Ivan. “
Siplah, aku ngga’ ada acara “. Siang itu di jalan deretan sekolah Ivan ama Ovi
lagi jalan kaki untuk kerumah Ivan yang lumayan dekat dari sekolah. Setengah
jam kemudian mereka sampai di rumah Ivan. “ Wah rumah kamu bagus ya, unik lagi
“ puji Ovi. “ Van, kamu udah pulang “ teriak mama Ivan dari dalam. Tanpa membalasnya,
Ivan langsung masuk kedalam dengan diikuti Ovi. “ Van, ada Rudy, mungkin ada di
kamarmu sekarang. Kamu sama siapa Van? “ tanya mama. Ivan langsung pergi ke
kamar dan kemudian mama Ivan menuju ke ruang tamu kaVia penasaran siapa yang
datang soalnya tadi si Ivan ngga’ jawab pertanyaannya. “ Temennya Ivan ya? “
sapa mama Ivan. “ Siang Tante!!! Saya Ovi temen sekelas Ivan “ jawab Ovi.
Keduanya saling cerita tentang Ivan dan sekolah. Tak lama kemudian Ivan sama
Rudy udah ada di ruang tamu itu. “ Vi,
ini kenalin Rudy sepupu aku yang dari Blitar “ kata Ivan. Kemudian Ovi dengan
Rudy berjabat tangan anehnya tangan mereka kayak lekat dan ngga’ mau
melepaskannya. Seperti ada sesuatu yang special diantara mereka. “ Gimana Kak,
cantik ngga’ temen Ivan ? “ tanyanya. Secara spontan mereka saling membanting
tangan masing-masing. “ Lumayan juga, tapi rasanya aku udah kenal lama dech
sama si Ovi! “ kata Rudy. “ Ya sich, perasaanku juga bilang seperti itu “ sahut
Ovi.
Mereka semua terdiam terutama Ovi dan Rudy,
seperti mengingat sesuatu. Kemudian…… “ Ehm….apa kamu kak Rudy yang kuliah di
ITN jurusan teknik sipil itu ? “ kata Ovi spontan. “ Dan kamu Ovi adekku ? “.
Tanpa berkata apapun mereka langsung berteiak gembira sambil berpelukan. Lucu
dech si Ivan ngga’ tahu apa-apa, dia hanya bengong menunggu penjelasan dari
mereka. Begitu juga dengan mama Ivan yang mendengar teriakan mereka langsung
keluar dari dalam. Akhirnya, mereka tersadar kalau di antara mereka ada Ivan
dengan mamanya. Mulailah Rudy
menjelaskan apa yang terjadi kepada Ivan dan mamanya. Beberapa menit
kemudian Ovi dan Ivan mengerjakan tugas kelompok mereka dengan dibantu oleh
Rudy, tentunya sambil cerita ama si Ovi.
Rudy semakin betah aja tinggal di Surabaya padahal dulu Vicananya dia hanya ingin sehari aja
di Surabaya.
Setiap hari Rudy jemput Ovi di sekolah dan habis itu mereka jalan-jalan di kota Surabaya.
Tidak hanya itu saja Rudy selalu mengawal kemana Ovi pergi tanpa perkeculian
walaupun si Ovi pergi ama si Ivan. Malam minggu besok Vicananya si Ivan itu
ngajak Ovi jalan tapi Rudy ngga’ setuju kalau mereka jalan berdua aja dan
maunya Rudy ikut tetapi Ivan melarangnya. Sebelum pergi Ivan ama si Rudy perang mulut kaVia keduanya ngga’
suka kekerasan. Tapi akhirnya Rudy mengalah. Kemudian, Ivan menjemput Ovi di
rumahnya dan mereka berangkat untuk nonton sekaligus makan malam.
Dalam perjalanan, Ovi selalu menanyakan Rudy
pada Ivan kaVia malam minggu ini Ovi tidak bersama Rudy. Suasana kali ini
terasa sepi sekali tanpa canda tawa Rudy. Tetapi bagi Ivan malam minggu ini begitu sempurna kaVia dia bisa
jalan berdua saja bersama Ovi. Sayang sekali malam minggu ini sangat kelabu
bagi Ovi. Kira-kira pukul 09.00 WIB mereka udah pulang dan Ivan mengantar Ovi.
Ketika di depan rumah Ovi …..
“ Vi, makasih ya udah mau ku ajak jalan malam
ini, kapan-kapan mau kan
? “
“ Aku seneng kok jalan ama temen kayak kamu
Van ! “
“ Apa selama ini kamu hanya menganggap aku
sebagai temen saja, ngga’ lebih ? “
“ Bukan temen saja tapi temen baikku yang
bisa menemani aku dalam susah maupun senang “
“ Apa kamu ngga’ bisa menganggap aku lebih
dari itu soalnya aku saying banget sama kamu Vi“
Walaupun begitu akhirnya Ivan mengerti juga
dan ia bertekad untuk memperbaiki diri serta akan berusaha mengambil hati Ovi.
Kemudian Ivan pulang dan meninggalkan Ovi.
Baru aja mau masuk tapi tiba-tiba suara motor
terdengar nyaring sekali dan ternyata Rudy datang. “ Vi, ayo ikut aku ! “ ajak
Rudy. Tanpa berkata apapun Ovi langsung naik ke motornya. Laju motor sangat
kencang menembus angin malam itu. Lima
belas menit kemudian mereka sudah tiba di sebuah lapangan belakang sekolah Ovi.
Cahaya bulan purnama itu menyinari seluruh lapangan. Rudy menggenggam tangan Ovi
dan menariknya menuju ke tengah lapangan. Kemudian mereka duduk berdampingan
tanpa berkata apapun sambil memandangi bulan purnama malam itu yang sangat
indah sekali dan membuat hati menjadi damai serta tentram. “ Vi, indah sekali
ya “ sahut Rudy. “ Kamu memang bener-bener hebat bisa menemukan keindahan alam
ini “ jawab Ovi. “ Besok aku mau balik ke Malang soalnya ada tugas kuliahku yang belum selesai terus
lusanya aku balik ke Blitar “.Ovi tersentak kaget soalnya kemarin Ivan bilang
lagi liburan ke sini tapi kok secepat ini. “ Sebenarnya aku pengen sekali tetep
tinggal di sini agar bisa bersama kamu setiap hari, aku sayng banget sama kamu Vi“.
“ Aku sayang sama kakak, seminggu ini hidupku lebih menarik dan ceria “. “ Tapi
Vi, perasaanku ini beda bukan kita kakak adek tapi kayaknya perasaanku ini
lebih dari itu, aku ingin engkau jadi pacarku “. “ Gimana ya kak, malam ini ada
dua cowok yang nembak aku “. “ Maksud kamu Ivan terus aku terlambat gitu ? “
tanya Rudy dengan cemas. “ Tadi
memang dia nembak aku tapi aku ngerasa dia lebih baik jadi temenku aja “. “ Itu
artinya aku masih belum terlambat, jadi kamu nerima aku ? “ tanya Rudy. “ Gimana ya kak tapi aku inginnya kamu jadi
kakakku ….“. “ Apa kamu ngga’ ada perasaan beda terhadapku ? “. “ Bentar dong
kalimatku yang tadi belum selesai, sabar dikit napa ! “ bentak Ovi. “ Ya dech
aku diam dan sekarang lanjutin “. “ Aku maunya kamu jadi kakakku sekaligus jadi
cowokku, emang sich dari pertama aku ketemu kamu di rumahnya Ivan, aku udah ada
perasaan lain “. “ Jadi bener aku diterima dan aku pulang dengan lega “ sambung
Rudy.
Akhirnya mereka jadian di malam purnama,
serigala kale !!!!!!!
Sofy Ana