Senin, 28 Oktober 2013

Narsis Sembari Nunggu Wifi Nyala

tempat Kerja pertama di Divisi Wireless Broadband Regional V Jawa Barat
Jl Diponegoro no 24 Bandung



OM Wibro V



my team: provisioning




Kota Tua


Salah satu tempat tua atau bersejarah di Jakarta adalah Kota Tua, terletak di bagian utara Jakarta. Di kawasan kota Tua ini terdapat beberapa bangunan Tua yaitu Museum Mandiri, Museum bank Indonesia, Museum Wayang, cafĂ© Batavia, Museum Fatahillah, Kantor Pos, Museum Seni Rupa dan Keramik. Untuk menuju kota Tua ini, anda bisa naek busway koridor 1 BLOK M-KOTA. Kawasan ini ramai ketika weekend. Banyak pedagang kaki lima berada di kawasan ini. Mulai dari makanan ringan, seperti cimol, kentang goreng, otak2, tahu gejrot, rujak tumbuk, pecel, gorengan, bakso dan masih banyak lainnya. Ada juga tempat makan seperti restoran di sepanjang jalan menuju kawasan ini. Di sini berkumpul seniman jalanan, mulai dari band aliran rege, seniman sketsa wajah, tukang photo, kemudian, pembaca garis tangan serta pengrajin aksesoris. 
 Museum Fatahiilah

Kawasan ini sangat cocok untuk refreshing di hari libur, atau hanya sekedar menghabiskan waktu ataupun sekedar nongkrong bahkan untuk hunting photo untuk yang punya hoby photographi ataupun yang suka narsis. Di kawasan ini juga ada jasa penyewaan sepeda ontel, jasa ini juga menyediakan touring guide untuk berkeliling melintasi kawasan kota tua ini.

Museum Seni Rupa&Keramik

Hasil Jepretan di kawasan kota Tua:
 Lokasi: depan Cafe Batavia

Lokasi: depan patung meriam Museum Fatahillah


































SMS BANGET (SeMalamSeneng Banget)


Biasanya sepulang sekolah Ovi langsung cabut tapi siang ini dia masih betah di sekolah kaVia habis ini dia ngikutin ekskul basket. Kira-kira 2 jam lebih latihan basket ini dan Ovi terpaksa pulang sore demi kesenangannya terhadap basket.
“ Ovi pulang Ma!”teriaknya. Ternyata ngga’ ada orang di rumah hanya ada bi Ija pembantu Ovi. “ Non, ibu ama bapak lagi ke kondangan, habis…Non pulangnya sore jadi ditinggal dech “, terang bi Ija. Ovi langsung pergi ke kamar pengen cepat-cepat mandi kaVia udah gerah habis latihan tadi. Selanjutnya tidur dech!
           “ Vi, kamu udah tidur apa belum? Nih papa sama mama udah datang “ teriak mama Ovi. “ Mungkin dia sudah tidur ma, ini kan udah malam apalagi dia habis latihan basket di sekolah “ bela papa. Akhirnya, papa dan mama Ovi pergi tidur. “ Lagu My Heartnya Irwansyah terdengar !!!” bunyi ponsel Ovi. “ Siapa sich ? ganggu orang tidur aja lagian udah pukul 23.37 WIB “ keluh Ovi. Ternyata ada SMS dari nomor yang tidak dikenalnya. “ Allow cewek…boleh kenalan ngga’? kata temenku kamu anaknya asyik dan enak kalau diajak ngobrol, so boleh ngga’ aku ngelamar jadi temen kamu ? Balasnya besok aja sambil dipikir-pikir dulu gitzu…”.
Ovi orangnya ngga’ sabaran jadinya ya langsung dibalas SMS misterius itu. Setelah itu, dia membalas SMS dari Ovi. “ Yee…kok dibalas sekarang sech…aku kan mintanya besok. Aku anak Bali ( Balitar maksudnya, he…he…). Kok jam segini belum tidur, nunggu final liga champion ya…!”. Walaupun ngantuk Ovi sempat tertawa dengan SMS itu.


“ Bila kita mencintai yang lain….!!!” Pagi-pagi udah bunyi lagi Hp Ovi. “ Vi, bangun udah siang! Anak cewek kok bangunnya siang sich!!ejek mama. “ Pagi Ma! Gimana kondangannya, seru ngga’ ?”sambung Ovi. Ovi selalu jail sama mamanya apalagi Ovi tahu kalau mamanya paling ngga’ suka pergi ke kondangan. “ Udah dech mandi sana!” perintah mama. “ Barangkali Mama bisa ketemu ama Tom Cruise, jadi kan seru!!” Ovi langsung pergi ke kamar mandi tanpa memperdulikan mamanya dan ponsel Ovi yang dari tadi bunyi.  Setelah mandi Ovi baru dech membaca SMS yang masuk. Ternyata dari anak yang tadi malam SMS Ovi. Dia nanyain lamarannya kemaVi. Akhirnya dengan ramah Ovi SMS dia dan menerima lamaran dia untuk jadi temennya. “ Namaku Rudy, aku kuliah di ITN Malang jurusan teknik sipil, dan temenku…” Dia ngga’ ngasih tahu ke Ovi siapa temennya tapi Ovi sudah bisa menebak siapa temennya itu kaVia temen satu-satunya yang ada di ITN hanyalah Ade.Setelah hari itu Ovi sama Rudy setiap hari SMSan terus. Apalagi si Rudy anaknya lucu banget. Tiga hari kemudian…
Ovi Sms Rudy duluan habis si Rudy dari kemaVi belum SMS Ovi. “ Hai, lagi ngapaen??by the way, kamu punya adek apa ngga’ ?”.Rudy balas SMS Ovi, “ Aku lagi maen game di komputer. Aku ngga’ punya adek. Emang kenapa? Kamu mau jadi adekku ?”. Ovi seneng sekali dengan tawaran Rudy kaVia selama ini Ovi kesepian ngga’ punya saudara. “ Ya, aku mau soalnya di sini aku ngga’ punya saudara. Tapi… apa kamu mau jadi kakak Ovi ??”. “ Mau banget… aku juga ngga’ punya saudara. Senangnya hatiku punya adek. Ya udah dek, aku mau kuliah dulu. Daa adek… !!! ”.
Setelah hari itu hidup ovi jadi lebih bersemangat kaVia ada seorang kakak yang senantiasa perhatian padanya. Setiap hari bisa SMS tapi saying ngga’ bisa ketemu soalnya Ovi sedang sibuk mau ujian dengan sekolahnya begitu juga dengan Kak Rudy ngga’ bisa ketemu sama Ovi kalau hari minggu. Bingung dech !!!. Akhirnya mereka ambil keputusan, kalau sudah waktunya pasti bisa ketemu. Sebulan kemudian…..
Ovi hari ini menerima rapor kenaikan kelas. “ Syukur dech, kamu bisa masuk sepuluh besar di kelasmu “ sahut mama. Besok, sekolah Ovi libur kenaikan kelas selama tiga minggu. “ Lagu My Heart terdengar itu artinya ponsel Ovi ada yang ngehubungi. Ada SMS, “ Hai Dek !!! Lagi ngapain ? kamu udah liburan apa belum ? Soalnya kakak mau ngajak kamu ketemuan, gimana mau ngga’ ? “.Ovi terkejut sekali kaVia dia ada janji sama kak Rudy. Dia belum minta ijin ke mama.
“ Ma, besok aku mau jalan-jalan ke Malang ya ?? “ pinta Ovi. “ Ngga’ boleh, kamu kan udah janji mau ke rumah nenek. Sudah lama kamu ngga’ berkunjung kesana pasti nenek sudah kangen sama kamu “ jawab mama. “ Ayolah Ma, sehari aja habis itu aku langsung pergi ke rumah nenek “ Vigek Ovi. Meskipun gitu mama Ovi tetep aja ngga’ ngijinin dia pergi kaVia mamanya khawatir kalau dia pergi sendirian. Ovi langsung pergi ke kamar dengan wajah cemberut. “ Bruuk…!! “ keras sekali bunyi bantingan pintu kamar Ovi.
Satu pesan diterima itu kalimat yang tertera saat ini di layar ponsel Ovi. Ternyata kak Rudy, “ Dek, gimana besok jadi apa ngga’ ? Oh ya dek, tadi mamaku seneng sekali ketika aku kasih tahu kalau aku sekarang udah punya adek cewek soalnya dari dulu mamaku pengen sekali punya satu anak lagi yaitu cewek “. Dengan berat hati Ovi membalas SMS dari kak Rudy sebenarnya Ovi ngga’ mau ngecewain kak Rudy. “ Sorry ya kak, besok kita ngga’ bisa ketemu soalnya mamaku ngga’ ngijinin aku pergi “.


“ Kak, kamu ada dimana ? Aku udah ada di Blitar nech “ tanya Ovi yang sedang telepon kak Rudy. “ Kamu pake baju warna biru ya dek ? “. “ Lho kamu kok tahu kak ?”. “ KemaVi kamu kan bilang sama aku, ya udah kamu sekarang balik badan dan aku ada di….”. “ Kamu Kak Rudy ya ?” tanya Ovi. “ Ya ini aku dek”. “ Cakep banget…., ngga’ sia-sia aku datang jauh-jauh dari Surabaya ke Blitar. Selanjutnya mereka pergi jalan-jaln keliling kota Blitar sambil nyari makan siang. Setelah makan siang mereka menuju ke rumah Rudy kaVia mama sama papanya juga ingin ketemu dengan Ovi.

“ Ma, Rudy sudah datang ni sama Ovi !!! “. Mama kak Rudy menyambut Ovi dengan gembira bahkan papanya juga. “ Sama persis dengan yang diceritakan oleh Rudy “ sahut papa kak Rudy. Suasana di rumah Rudy sore itu begitu menyenangkan jadi betah Ovi tinggal lebih lama lagi di sana. Tapi sayang Ovi harus pulang sebelum makan malam padahal mamanya kak Rudy udah nyiapin makan malam khusus buat dia. “ Tante, Ovi harus pamit sekarang soalnya Ovi sudah ditunggu di rumah “ ijin Ovi. Sebenarnya berat sekali buat mamanya kak Rudy tapi akhirnya…. “ Ya sudah, tapi kapan-kapan kamu harus maen kesini lagi ya. Oh ya ini ada bekal untuk di perjalanan, kamu kan belum makan malam “. “ Makasih banyak ya Tante dan Om “ kata Ovi.
Kemudian Ovi balik dengan diantar oleh Kak Rudy kaVia sudah malam. Satu jam kemudian mereka tiba di rumah nenek Ovi, kaVia Ovi sudah janji kerumah nenek. “Ovi ………!!!! “ teriak Mama. “Ovi kamu itu gimana sich udah siang kok belum bangun “ omel mama. “ Ada apa sich Ma, kok teriak-teriak gitu ?” tanya Ovi. “ Itu di luar ada si Vina yang sudah setengah jam nunggu kamu “ jelas mama. Tiga minggu kemudian……


“ Ma, Ovi berangkat !!! “. Pagi ini Ovi kesiangan bangunnya jadi agak terburu-buru. Padahal hari pertama masuk sekolah itu sangat menyenangkan tapi malah gini. Ovi masuk ke kelas 3 IPA3, itu kelas Ovi yang baru. “ Hai Vin, gimana kabarnya ? Liburan kemana aja kamu ? “ sapa Ovi. “ Seru pokoknya “ jawab Vina. “ Vin..Vin itu siapa yak ok cakep banget lagian kayak wajah baru gitu “ kata Ovi. “ Oh itu ya, namanya Ivan anak baru pindahan dari Malang dan sekarang di kelas kita “ jawab Vina. “ Oh ya, satu pertanyaan lagi, apa dia pemaen basket ? “. “ Kamu kok tahu sich Vi, belajar jadi dukun dimana ? “.
Selama seminggu ini Ovi selalu memperhatikan si Ivan yang selalu maen basket di lapangan. Dan siang itu…. “ Van sini !! “ teriak Vina. Kemudian mereka bicara sedikit dan tak lama kemudian mereka berjalan menuju Ovi. Vina langsung mengenalkan Ivan pada si Ovi. Kemudian, Ivan mengulurkan tangannya, dengan terkejut Ovi juga membalas uluran tangannya. Jadi dech teman. Setelah kejadian itu, mereka semakin akrab kaVia banyak kesamaan diantara mereka apalagi kalau bukan basket. Seminggu kemudian……
Vi, pulang sekolah kita ngerjakan tugas kelompok di rumahku, kamu ngga’ ada acara kan ? “ tanya Ivan. “ Siplah, aku ngga’ ada acara “. Siang itu di jalan deretan sekolah Ivan ama Ovi lagi jalan kaki untuk kerumah Ivan yang lumayan dekat dari sekolah. Setengah jam kemudian mereka sampai di rumah Ivan. “ Wah rumah kamu bagus ya, unik lagi “ puji Ovi. “ Van, kamu udah pulang “ teriak mama Ivan dari dalam. Tanpa membalasnya, Ivan langsung masuk kedalam dengan diikuti Ovi. “ Van, ada Rudy, mungkin ada di kamarmu sekarang. Kamu sama siapa Van? “ tanya mama. Ivan langsung pergi ke kamar dan kemudian mama Ivan menuju ke ruang tamu kaVia penasaran siapa yang datang soalnya tadi si Ivan ngga’ jawab pertanyaannya. “ Temennya Ivan ya? “ sapa mama Ivan. “ Siang Tante!!! Saya Ovi temen sekelas Ivan “ jawab Ovi. Keduanya saling cerita tentang Ivan dan sekolah. Tak lama kemudian Ivan sama Rudy udah ada di ruang tamu itu. “ Vi, ini kenalin Rudy sepupu aku yang dari Blitar “ kata Ivan. Kemudian Ovi dengan Rudy berjabat tangan anehnya tangan mereka kayak lekat dan ngga’ mau melepaskannya. Seperti ada sesuatu yang special diantara mereka. “ Gimana Kak, cantik ngga’ temen Ivan ? “ tanyanya. Secara spontan mereka saling membanting tangan masing-masing. “ Lumayan juga, tapi rasanya aku udah kenal lama dech sama si Ovi! “ kata Rudy. “ Ya sich, perasaanku juga bilang seperti itu “ sahut Ovi.
Mereka semua terdiam terutama Ovi dan Rudy, seperti mengingat sesuatu. Kemudian…… “ Ehm….apa kamu kak Rudy yang kuliah di ITN jurusan teknik sipil itu ? “ kata Ovi spontan. “ Dan kamu Ovi adekku ? “. Tanpa berkata apapun mereka langsung berteiak gembira sambil berpelukan. Lucu dech si Ivan ngga’ tahu apa-apa, dia hanya bengong menunggu penjelasan dari mereka. Begitu juga dengan mama Ivan yang mendengar teriakan mereka langsung keluar dari dalam. Akhirnya, mereka tersadar kalau di antara mereka ada Ivan dengan mamanya. Mulailah Rudy  menjelaskan apa yang terjadi kepada Ivan dan mamanya. Beberapa menit kemudian Ovi dan Ivan mengerjakan tugas kelompok mereka dengan dibantu oleh Rudy, tentunya sambil cerita ama si Ovi.
Rudy semakin betah aja tinggal di Surabaya padahal dulu Vicananya dia hanya ingin sehari aja di Surabaya. Setiap hari Rudy jemput Ovi di sekolah dan habis itu mereka jalan-jalan di kota Surabaya. Tidak hanya itu saja Rudy selalu mengawal kemana Ovi pergi tanpa perkeculian walaupun si Ovi pergi ama si Ivan. Malam minggu besok Vicananya si Ivan itu ngajak Ovi jalan tapi Rudy ngga’ setuju kalau mereka jalan berdua aja dan maunya Rudy ikut tetapi Ivan melarangnya. Sebelum pergi Ivan  ama si Rudy perang mulut kaVia keduanya ngga’ suka kekerasan. Tapi akhirnya Rudy mengalah. Kemudian, Ivan menjemput Ovi di rumahnya dan mereka berangkat untuk nonton sekaligus makan malam.
Dalam perjalanan, Ovi selalu menanyakan Rudy pada Ivan kaVia malam minggu ini Ovi tidak bersama Rudy. Suasana kali ini terasa sepi sekali tanpa canda tawa Rudy. Tetapi bagi Ivan malam  minggu ini begitu sempurna kaVia dia bisa jalan berdua saja bersama Ovi. Sayang sekali malam minggu ini sangat kelabu bagi Ovi. Kira-kira pukul 09.00 WIB mereka udah pulang dan Ivan mengantar Ovi. Ketika di depan rumah Ovi …..
“ Vi, makasih ya udah mau ku ajak jalan malam ini, kapan-kapan mau kan ? “
“ Aku seneng kok jalan ama temen kayak kamu Van ! “
“ Apa selama ini kamu hanya menganggap aku sebagai temen saja, ngga’ lebih ? “
“ Bukan temen saja tapi temen baikku yang bisa menemani aku dalam susah maupun senang “
“ Apa kamu ngga’ bisa menganggap aku lebih dari itu soalnya aku saying banget sama kamu Vi“
Walaupun begitu akhirnya Ivan mengerti juga dan ia bertekad untuk memperbaiki diri serta akan berusaha mengambil hati Ovi. Kemudian Ivan pulang dan meninggalkan Ovi.
Baru aja mau masuk tapi tiba-tiba suara motor terdengar nyaring sekali dan ternyata Rudy datang. “ Vi, ayo ikut aku ! “ ajak Rudy. Tanpa berkata apapun Ovi langsung naik ke motornya. Laju motor sangat kencang menembus angin malam itu. Lima belas menit kemudian mereka sudah tiba di sebuah lapangan belakang sekolah Ovi. Cahaya bulan purnama itu menyinari seluruh lapangan. Rudy menggenggam tangan Ovi dan menariknya menuju ke tengah lapangan. Kemudian mereka duduk berdampingan tanpa berkata apapun sambil memandangi bulan purnama malam itu yang sangat indah sekali dan membuat hati menjadi damai serta tentram. “ Vi, indah sekali ya “ sahut Rudy. “ Kamu memang bener-bener hebat bisa menemukan keindahan alam ini “ jawab Ovi. “ Besok aku mau balik ke Malang soalnya ada tugas kuliahku yang belum selesai terus lusanya aku balik ke Blitar “.Ovi tersentak kaget soalnya kemarin Ivan bilang lagi liburan ke sini tapi kok secepat ini. “ Sebenarnya aku pengen sekali tetep tinggal di sini agar bisa bersama kamu setiap hari, aku sayng banget sama kamu Vi“. “ Aku sayang sama kakak, seminggu ini hidupku lebih menarik dan ceria “. “ Tapi Vi, perasaanku ini beda bukan kita kakak adek tapi kayaknya perasaanku ini lebih dari itu, aku ingin engkau jadi pacarku “. “ Gimana ya kak, malam ini ada dua cowok yang nembak aku “. “ Maksud kamu Ivan terus aku terlambat gitu ? “ tanya Rudy dengan cemas. “ Tadi memang dia nembak aku tapi aku ngerasa dia lebih baik jadi temenku aja “. “ Itu artinya aku masih belum terlambat, jadi kamu nerima aku ? “ tanya Rudy. “ Gimana ya kak tapi aku inginnya kamu jadi kakakku ….“. “ Apa kamu ngga’ ada perasaan beda terhadapku ? “. “ Bentar dong kalimatku yang tadi belum selesai, sabar dikit napa ! “ bentak Ovi. “ Ya dech aku diam dan sekarang lanjutin “. “ Aku maunya kamu jadi kakakku sekaligus jadi cowokku, emang sich dari pertama aku ketemu kamu di rumahnya Ivan, aku udah ada perasaan lain “. “ Jadi bener aku diterima dan aku pulang dengan lega “ sambung Rudy.

Akhirnya mereka jadian di malam purnama, serigala kale !!!!!!!  

Sofy Ana